Penerapan BIOSECURITY dalam Peternakan
Sahabat peternak, kali ini Elbarkah Pakan akan mengupas
tentang biosecurity dalam peternakan. Sebagaimana kita tahu bahwa yang
namanya kesehatan ternak adalah aspek yang sangat penting dalam
keberhasilan budidaya ternak. Biosekuriti dan manajemen kesehatan ternak
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan
peningkatan produksi ternak dan status kesehatan ternak. Diharapkan penerapan
biosecurity ini bisa berkontribusi dalam
upaya mencapai keuntungan usaha peternakan. Jika ternak berada dalam keadaan sehat, maka ternak diharapkan
mampu berproduksi dengan optimal sehingga bisa menghasilkan keuntungan lebih maksimal.
Sahabat Elbarkah Pakan, apa itu biosekuriti? Nah
biosekuriti adalah semua tindakan
yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk
mencegah semua kemungkinan penularan/kontak dengan ternak tertular sehingga
rantai penyebaran penyakit dapat diminimalkan. Dalam budidaya ternak,
biosekuriti merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencegah
penyakit masuk ke dalam peternakan ataupun menyebar keluar peternakan.
Tujuan dari biosekuriti adalah mencegah semua kemungkinan penularan dan
penyebaran penyakit. Penerapan biosekuriti pada seluruh sektor peternakan, akan
mengurangi risiko penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit yang mengancam
sektor tersebut. Penerapan biosekuriti yang ketat dan berkelanjutan sangat
menentukan keberhasilan pengendalian penyakit selama budidaya. Meskipun
biosekuriti bukan satu-satunya upaya pencegahan terhadap serangan penyakit,
namun biosekuriti merupakan garis pertahanan pertama terhadap penyakit.
Komponen
utama biosekuriti adalah isolasi, kontrol lalu lintas dan sanitasi.
1. Isolasi merupakan suatu tindakan untuk mencegah kontak
diantara hewan pada suatu area atau lingkungan. Tindakan yang paling penting
dalam pengendalian penyakit adalah meminimalkan pergerakan hewan dan kontak
dengan hewan yang baru datang. Tindakan lain yaitu memisahkan ternak
berdasarkan kelompok umur atau kelompok produksi. Fasilitas yang digunakan
untuk tindakan isolasi harus dalam keadaan bersih dan didisinfeksi.
2. Kontrol lalu lintas merupakan tindakan pencegahan
penularan penyakit yang dibawa oleh alat angkut, hewan selain ternak (anjing,
kucing, hewan liar, rodensia, dan burung), dan pengunjung. Hewan yang baru
datang sebaiknya diketahui status vaksinasinya, hal ini merupakan tindakan
untuk memaksimalkan biosekuriti. Oleh sebab itu, mengetahui status kesehatan
hewan yang baru datang sangat penting. Kontrol lalu lintas di peternakan harus
dibuat dengan baik untuk menghentikan atau meminimalkan kontaminasi pada hewan,
pakan, dan peralatan yang digunakan. Alat angkut dan petugas tidak boleh keluar
dari area penanganan hewan yang mati tanpa melakukan pembersihan (cleaning)
dan desinfeksi terlebih dahulu.
3. Sanitasi merupakan tindakan pencegahan terhadap kontaminasi
yang disebabkan oleh feses. Kontaminasi feses dapat masuk melalui oral pada
hewan (fecal-oral cross contamination). Kontaminasi ini dapat terjadi
pada peralatan yang digunakan seperti tempat pakan dan minum. Langkah pertama
tindakan sanitasi adalah untuk menghilangkan bahan organik terutama feses.
Bahan organik lain yaitu darah, saliva, sekresi dari saluran pernafasan, dan
urin dari hewan yang sakit atau hewan yang mati. Semua peralatan yang digunakan
khususnya tempat pakan dan minum harus di- bersihkan dan didesinfeksi untuk
mencegah kontaminasi.
Demikian informasi penerapan biosekuriti dari Elbarkah
Pakan yang singkat ini, semoga bermanfaat. Dikutip dari https://disnakkeswan.jatengprov.go.id/read/pentingnya-penerapan-biosecurity-di-sebuah-peternakan.
Komentar
Posting Komentar